JAKARTA, iNews.id - Penikmat film Indonesia pasti sudah sangat familiar dengan Christine Hakim. Aktris senior ini telah mewarnai jagat perfilman Tanah Air sejak era 1970-an. Ketika itu, film perdananya adalah Cinta Pertama, garapan sutradara Teguh Karya yang tayang pada 1973.
Lewat film yang dibintanginya bersama aktor Slamet Rahardjo, Christine mendapatkan penghargaan perdananya sebagai seorang aktris. Ya, dia langsung dinobatkan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 1974.
Dalam suatu waktu, Christine sempat mengungkapkan bahwa dia tak ingin melanjutkan kariernya sebagai aktris usai membintangi Cinta Pertama. Tetapi Piala Citra yang dia dapatkan, berhasil menariknya hingga benar-benar nyemplung ke industri perfilman.
Sejak era 1970-an hingga sekarang, pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim tersebut masih berpengaruh di dunia film Indonesia. Beberapa film populer yang dibintanginya yakni Atheis (1974), Badai Pasti Berlalu (1977), Kerikil-Kerikil Tajam (1984), Tjoet Nja' Dhien (1988), Pasir Berbisik (2001), dan masih banyak lagi.
Berikut 5 fakta menarik Christine Hakim, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (1/8/2021).
Tak bercita-cita jadi aktris
Memiliki kepribadian yang pemalu ketika remaja, Christine Hakim mengaku tidak pernah bercita-cita main film. Saat itu, keinginannya adalah menjadi seorang arsitek atau psikolog. Namun, takdir berkata lain. Usai meraih Piala Citra berkat aktingny di film Cinta Pertama, dia justru tidak pernah meninggalkan dunia film hingga hari ini.
“Sekarang saya pikir, kalau saya psikolog, saya hanya menguasai satu bidang saja. Ketika saya di akting, semua pelajaran bisa saya dapatkan,” kata aktris kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, ini kepada wartawan.
Raih banyak penghargaan
Selama berkarier di industri perfilman, Christine Hakim telah sukses memboyong banyak penghargaan. Di antaranya saja sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia untuk beberapa filmnya seperti Cinta Pertama, Sesuatu yang Indah, Pengemis dan Tukang Becak, Di Balik Kelambu, Kerikil-Kerikil Tajam, dan Tjoet Nja' Dhien. Kemudian, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di ajang penghargaan yang sama lewat film Pendekar Tongkat Emas (2015), Kartini (2017), dan Perempuan Tanah Jahanam (2020). Hingga, Penghargaan Seumur Hidup di FFI 2016 dan Lifetime Achievement Award di Indonesian Movie Actors Awards 2017.
Juri di Festival Film Cannes
Tak hanya berkiprah sebagai aktris, kecintaan Christine Hakim di dunia perfilman membuatnya terjun menjadi pengamat hingga produser film. Dia bahkan membuat Indonesia bangga karena menjadi bagian di festival film internasional bergengsi, Festival Film Cannes 2002, sebagai salah satu juri bersama David Lynch, Sharon Stone dan Michelle Yeoh.