“New normal kita harus yang menguatkan hati. Misalnya, kalau normalnya itu merokok, new normal jadi tidak merokok. Normalnya tidak berolahraga, new normal jadi rutin berolahraga. Normalnya pola makan sembarangan, new normal jadi lebih memilih lagi makanan yang sehat, cara penyajian, frekuensi, dan jumlah yang sesuai kebutuhan kita. Jadi, new normal adalah kesempatan untuk berperilaku lebih baik lagi ke depannya,” kata dia.
Selain itu adalah menghindari stres. Sebab ketika stres, tubuh lebih rentan mengalami peradangan, sehingga penyakit yang berasal dari virus atau bakteri dapat lebih agresif menyerang tubuh.
“Saat ini kita memang berhak merasa cemas dan takut, tetapi untuk sementara ini mari kita mencari distraksi untuk menghilangkan stres,” tuturnya.