Pada momen tersebut, para siswa siswi SLB Santi Rama juga antusias untuk bisa berfoto langsung dengan Angkie. Kehadiran Angkie tampaknya berhasil menularkan semangat kepada siswa siswi penerus bangsa itu untuk bisa tetap berkarya di tengah keterbatasan mereka.
Kunjungan ke SLB Santi Rama ini sendiri merupakan inisiatif Angkie untuk kembali mendengar lebih dekat tentang suara-suara hati dari para guru hingga para siswa penyandang disabilitas disana. Meski bukan lulusan SLB tersebut, Angkie mengungkapkan, dia memiliki kenangan tersendiri dengan para guru-guru yang ada di SLB Santi Rama. Dia lantas mengenang momen pertama kali saat menginjakkan kakinya ke SLB yang telah berdiri sejak 1970 itu.
“Pertama kalinya saya menginjak kaki di Santi Rama itu pada waktu kuliah, umur sekitar 18 tahun. Jadi saya itu dulu sekolahnya pindah-pindah. Jadi itulah, setiap ada kegiatan saya berusaha gimana Santi Rama ini turut bersinergi bersama-sama,” ujar Angkie, di hadapan para guru SLB Santi Rama.
SLB Santi Rama merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan dalam format Sekolah Luar Biasa khusus Tunarungu (SLB B). SLB ini berlokasi di Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, tepatnya di Jalan Rumah Sakit Fatmawati, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak.