JAKARTA, iNews.id - Pencinta film era 1970-an dan 1980-an tentu masih ingat dengan Rahayu Effendi. Dia merupakan bintang top era 1970-an yang membintangi puluhan judul film dalam satu dekade itu.
Menilik dari perjalanan hidupnya, Rahayu Effendi memulai kariernya sebagai seorang penari di Istana Bogor. Kemudian, dia juga tercatat pernah aktif dalam teater pimpinan Rendra.
Di dunia film, pemilik nama asli Siti Rahayu tersebut pertama kali terjun dalam film Pilihan Hati pada 1964. Namun, namanya mulai melejit usai berperan dalam film Bundaku Sayang (1973) bersama aktor aktris kawakan saat itu seperti Muchsin Alatas, Titiek Sandhora, Aedy Moward, hingga Wolly Sutinah.
Di era 1970-an itu lah Rahayu Effendi membintangi berbagai judul film dengan ragam genre, mulai dari drama hingga komedi. Di antaranya saja Last Tango in Jakarta (1973), Dimadu (1973), Benyamin Brengsek (1973), Ratu Amplop (1974), Pacar Pilihan (1975), dan Badai Pasti Berlalu (1977).
Salah satu film komedi yang paling membekas adalah saat Rahayu Effendi berperan sebagai Tante Mira. Dalam film berjudul Mana Tahan yang rilis sekitar 1979 ini Rahayu berperan sebagai ibu kos Dono, Kasino, dan Indro. Film Mana Tahan juga menjadi karya pertama Warkop DKI.
Setelah itu nama Rahayu Effendi tetap eksis hingga era 1990-an, tidak hanya sebagai bintang film tetapi juga aktris sinetron. Karier keartisannya bahkan diturunkan kepada salah satu putranya, Dede Yusuf, aktor yang memulai karier sejak era 1980-an dan kini aktif jadi politisi.
Dede Yusuf merupakan buah hati dari pernikahannya dengan Tammy Effendi, putra penyair Roestam Effendi. Rahayu dan Tammy Effendi menikah pada 1963. Pernikahan mereka dikaruniai dua putra sebelum akhirnya bercerai pada 1975.