Bapak lima anak ini mengatakan bahwa dokter harus mengambil tindakan terkait hal tersebut, yakni dengan mengangkat limpa dari tubuhnya melalui operasi besar. Hal tersebut terjadi lantaran Ari Lasso mengalami pendarahan hebat hingga membutuhkan transfusi darah.
"Minggu depannya ke dokter bedah, laparoskopi, dia bikin tiga skenario, diteliti banget. Satu, angkat atau sedot tumornya aja pakai laparoskopi, kedua, limpanya diambil semua tapi dengan laparoskopi, ketiga kalau tidak tertolong dan operasinya sulit, bedah total," jelasnya.
"Yang terjadi adalah yang ketiga, soalnya pendarahan berat di jam ke 4 waktu di laparoskopi," tambahnya.
Hingga suatu malam usai operasi, Ari Lasso dan istri membahas terkait hasil operasi yang dilakukannya tadi. Dari sanalah Ari meyakini bahwa ada tumor ganas yang menyerang limpanya.
"Ditengah malam itu ditunjukin sama bini gue, 'Ini pa hasil operasinya'. Jadi tumornya dua kali lipat besarnya limpa, gede banget. Ketika dibelek, cancer, kayak brokoli selnya kalau dibelah. Gue tahu dari bentuknya. Dokter belum bilang, tapi gue sama bini gue udah tebak ini cancer, ganas," katanya.
Keesokan harinya, Ari pun menanyakan kebenaran firasatnya pada dokter. Hingga akhirnya hasil dari patologi keluar dan dirinya dinyatakan mengidap kanker ganas, Diffuse Large B-cell Lymphoma.
"Saat itu belum ada kepastian dari dokter. Besoknya dokter datang sore, gue tanya, 'Gimana dok menurut pengamatan mata dokter sebelum hasil patologi keluar?' dijawab, ini sih ganas punya. Hasil patologi keluar 6 hari kemudian, iya gue cancer dan cancernya sangat langka," ujar Ari.