JAKARTA, iNews.id – Pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih belum reda, berdampak ke berbagai sektor termasuk fashion. Desainer pun dituntut terus menggali kreativitas agar tetap survive.
Cara ini juga dilakukan desainer Kursien Karzai. Menurutnya, adanya pembatasan berkegiatan selama pandemi Covid-19 berlangsung, pengaruhnya terhadap bisnis fashion sangat besar.
“Daya beli masyarakat menurun karena tidak adanya kegiatan dalam bermasyarakat. Sehingga berdampak pula pada turunnya produktivitas dan pengurangan pegawai,” tutur Kursien kepada iNews.id, Rabu (2/12/2020).
Untuk itu, desainer punya tantangan besar agar tetap survive di masa sekarang. Apalagi ini sudah akhir tahun, yang biasanya penjualan produk meningkat jika tidak ada pandemi.
“Saat ini desainer harus lebih pandai menciptakan produk yang sesuai kebutuhan. Melakukan survei ke berbagai daerah, juga efektif untuk mengetahui hal apa yang diminati masyarakat. Sebagai desainer juga harus mampu memadukan antara idealisme dan kebutuhan pasar, termasuk jeli dalam melihat peluang,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, produk yang dibuat juga harus memperhatikan material bahan yang digunakan. Pasalnya, hal itu berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat.
“Pilih-pilih material bahan, tentu sangat mempengaruhi daya beli masyarakat. Beberapa daerah di Indonesia termasuk bercuaca panas. Jadi harus disesuaikan materialnya yang mudah menyerap keringat dan ringan dipakai,” katanya.
Desainer ramah ini juga mengatakan, fashion yang simpel, praktis dikenakan dan bisa dipakai jangka panjang, itu sangat diminati. Apalagi jika harganya terjangkau.
“Sementara ini soal bisnis fashion jelang akhir tahun, masing-masing wilayah berbeda kebutuhan. Hal ini didukung oleh faktor budaya dan kultur,” kata pemilik brand My Clotes ini.