Gus Miftah bercerita betapa berharganya sang ayah dalam perjalanan hidup dia. Mulai dari mengajarkan membaca Alquran sejak kecil, proses menikah di 2005, hingga 2024 akhir saat ujian menerpanya.
Di tahun tersebut, ayah Gus Miftah menitipkan pesan berarti. "Sabar, ya, nak, kamu pasti kuat," kata Gus Miftah. Dia menjelaskan, di 2024 itu ayahanda sudah sakit.
"Bapak memang hanya kiai kampung, modin ndeso, dan oleh karenanya anakmu ini sering dibully, dihujat, karena hanya terlahir dari kyai kecil dan ndeso. Tapi percayalah bapak, aku bangga jadi anak kiai kampung," kata Gus Miftah.