Natalie Ie juga berharap kehadiran ISAGO dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui seluk-beluk barang yang dipakai. Bukan sekedar memakainya saja melainkan mengetahui dampak yang dapat ditimbulkan, terutama bagi lingkungan.
Komitmen ISAGO menyediakan perhiasan berbahan dasar ramah lingkungan ini ternyata berdampak besar. ISAGO menghadirkan koleksi yang memiliki emisi karbon 63 persen lebih rendah dan penggunaan air tujuh kali lebih sedikit (per produksi carat).
ISAGO juga bermitra dengan Bumiterra, organisasi penedia jasa restorasi hutan yang fokus pada solusi penghapusan karbon dan regenerasi ekosistem berbasis masyarakat dan alam dengan menghijaukan kembali lahan yang telah terdegradasi di Borneo, Kalimantan Barat.
ISAGO telah memberdayakan salah satu lahan di sana, yaitu Desa Rumbih. Setelah dilakukan perhitungan yang rinci, Bumiterra juga menemukan ISAGO mengurangi konversi lahan-deforestasi-aktivitas kehilangan keanekaragaman hayati sebanyak 1281 kali, seta hanya membutuhkan setengah dari penggunaan energi (per produksi karat) pada perhiasan yang diproduksi.
"Dengan produk ini kita ingin mengedukasi agar masyarakat lebih peduli soal asal produk yang dipakainya dari mana, cara membuatnya bagaimana dan produk ini juga ada makna penting di baliknya," tuturnya.