Saran dari dokter untuk beristirahat tidak dilakukan karena dia harus mengurus suaminya.
"Tidak bisa bedrest karena saya juga harus mengurus suami saya yang notabene harus ke RSKO, BNNP, dan juga ke Polda bolak-balik, saat itu kan yang memang dan sudah ada ngeflek-flek gitu, memang janinnya juga kurang berkembang. Tapi saya tetap mempertahankan," ujarnya.
Obat penguat kandungan yang diberikan oleh dokter juga tidak cukup membantu sang buah hati tetap berada dalam kandungan. Tak berapa lama, Henny diketahui mengalami keguguran.
"Saya dikasih obat penguat tapi saat itu saya enggak bisa bedrest karena kondisi, akhirnya saya harus kehilangan janin," ujarnya.