"Sesungguhnya Allah dan malaikat Allah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah dicontohkan oleh Allah dan malaikat-Nya, baru kemudian Allah memerintahkan, 'Hai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat kepada Nabi dan bacakan salam kepada Nabi dengan sebaik-baiknya, dengan sekhusyuk-khusyuknya," tutur Kyai Misbah.
Tak hanya itu, Kyai Misbah menjelaskan bahwa setiap satu kali shalawat yang dibacakan kepada Rasulullah, maka Allah SWT akan membalasnya 10 kali lipat. Bahkan balasan tersebut diberikan kepada tiap-tiap mukmin yang membacakannya.
"Kemudian Nabi Muhammad SAW mengingatkan kepada kita, betapa pahala keutamaannya luar biasa. Barang siapa membaca shalawat satu kali kepadaku, maka Allah akan membalas 10 kali lipat. Akan diberikan kepada seluruh orang yang membaca shalawat kepadaku walaupun hatinya lalai. Ini luar biasanya membaca shalawat," kata Kyai Misbah.
Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr. KH. Cholil Navis menambahkan, keutamaan bershalawat dapat diamalkan salah satunya dengan mengawali doa dengan shalawat. Hal itu agar nantinya diharapkan doa yang dipanjatkan dapat diterima oleh Allah SWT.
"Betapa pentingnya shalawat. Kalau kita berdoa awali dengan shalawat, pasti diterima oleh Allah, tapi belum tentu pasti dikasih. Kenapa? Karena kadang-kadang kita belum bakat menerima sesuatu yang kita minta," ucap Kyai Cholil.
Menurutnya, shalawat memiliki banyak keutamaan yang akan didapat oleh orang-orang yang mengamalkannya. Tak hanya itu, shalawat dapat dilaksanakan di segala tempat, serta segala keadaan.
"Jadi, shalawat itu dipakai segala tempat, segala waktu, karena Allah dan para malaikat bershalawat. Betapa agungnya shalawat," ujarnya.