JAKARTA, iNews.id - Pakaian ramah lingkungan atau sustainable fashion saat ini bukan lagi sekadar tren. Di kota-kota besar seperti Jakarta, konsep tersebut telah melahirkan gaya hidup baru yang banyak dianut anak muda.
Desainer fashion Isabella Indrasasana mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Cara ini juga bisa memperpanjang siklus hidup pakaian.
"Cara pertama, adalah dengan menguasai seni memperbaiki dan meningkatkan siklus hidup," kata Isabella yang juga founder Slow Move Bazaar dan YSA Studios, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (11/4/2023).
Isabella menjelaskan, ada sebagian masyarakat yang cenderung membuang pakaian jika menemukan ketidaksempurnaan. Misalnya, seperti robek, bernoda atau menemukan tanda-tanda terlalu sering digunakan dalam pakaiannya.
"Padahal, ketika kita dapat melihat peluang dalam ketidaksempurnaan, kita akan dapat mengubah cacat tersebut menjadi sesuatu yang baru dan unik," ujar Isabella.
Selanjutnya, cara kedua untuk memperpanjang siklus hidup pakaian adalah dengan memastikan membeli pakaian berkualitas yang tahan lama. "Selain itu, penting juga untuk mencuci pakaian Anda sesuai dengan petunjuk perawatan pencucian," katanya.
Lalu, bagaimana jika membeli produk fashion bekas pakai atau preloved? Bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk memperpanjang siklus hidup produk tersebut?
Dia mengungkapkan, konsep keberlanjutan yang diusung setiap orang bisa berbeda-beda. Terlebih, gaya hidup berkelanjutan pada umumnya bergantung terhadap individualisme, di mana individualisme merupakan kebalikan dari konsumerisme.