Mulai hijrah pada 1997, Gito Rollies lalu muncul dengan penampilan baru, tidak lagi ala rocker seperti sebelumnya. Menurutnya, penampilan barunya yang lebih religius adalah caranya membentengi diri dari kemaksiatan yang dulu akrab dengan kehidupannya.
“Pakaian ini membentengi saya. Bukan saya ingin disebut sebagai ulama, ustaz, ini untuk membentengi saya dari yang tidak-tidak, dari kemaksiatan. Saya nggak mungkin masuk disko dengan pakaian begini,” kata pria kelahiran 1 November 1947 tersebut.
Tak hanya penampilan yang berubah, Gito juga banyak mengeluarkan lagu-lagu religi dan berdakwah. Dalam satu rekaman video dakwahnya, Gito Rollies sempat berkata bahwa dia ingin seluruh hidupnya untuk beribadah, termasuk dalam mengeluarkan karya.
“Tidak habis-habis saya syukuri, ternyata Allah sayang sama saya. Allah berikan hidayah pada saya, Allah berikan pertaubatan pada saya. Kenapa saya tidak habis-habis mensyukuri? Karena Allah selamatkan saya, Allah sayang sekali sama saya,” kata Gito dalam dakwahnya, dikutip dari kanal YouTube ditech injection.
Pada 2005, Gito sempat dikabarkan sakit dan terbaring tak berdaya karena kanker kelenjar getah bening. Saat sakit, dia harus menjalani kemoterapi di Singapura. Gito akhirnya meninggal dunia pada 28 Februari 2008 di usia 60 tahun.