Menurut Oge, gelaran Asia's Got Talent cukup unik dibanding ajang-ajang pencarian bakat lainnya karena diikuti oleh peserta negara-negara Asia. Selain itu, magician yang bermain di aliran escapologist dari Asia hanya ada di Indonesia.
"Kebetulan dari timnya mereka, mencari sosok escapologist. Nah, mereka coba searching di Asia, itu enggak ada. Kemudian mereka kontak saya, ditanya bisa enggak ikut Asia's Got Talent karena mereka butuh escapologist. Intinya, mereka butuh permainan berbahaya yang belum ada selama ini," katanya.
Pria bernama asli Iwan Saputra ini sempat terkejut ketika diharuskan untuk memainkan permainan berbahaya yang bisa membuat dirinya kehilangan nyawa. Permainan tersebut menjadi salah satu atraksi yang membuat Oge trauma.
"Ada permainan yang membuat saya takut untuk memainkannya kembali. Singkatnya, waktu memainkan itu, saya sempat mengalami error, hampir mau mati. Pas saya perform, saya sempat pingsan, kemudian diberikan napas buatan dan akhirnya sadar," ucapnya mengenang.
"Tapi dari pihak sana ditawari, ‘Mau enggak main itu lagi.’ Ya, akhirnya saya iyakan," kata Oge.
Butuh banyak persiapan yang dilakukan Oge agar permainan itu bisa dilewati dengan lancar. Salah satunya dengan latihan menyelam selama mungkin dan menenangkan diri (meditasi).
"Saya lebih banyak meditasi, kemudian latihan deep dive (menyelam), latihan tahan napas di kolam renang selama tiga jam, seminggu lima kali. Kemudian latihan buka borgol di dalam air. Karena beda posisi membuka borgol di luar dengan dalam air. Di tempat yang kecil dan gelap, belum lagi tangan licin di dalam air," kata Oge.