Ditemukannya pasien positif Corona dengan varian Omicorn ini ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo pun ikut merespons. Menurut Presiden, melihat sifat dari Omicron yang sangat cepat menular ini, memang bukan hal yang mengejutkan jika akhirnya masuk ke Indonesia. Karena memang cepat atau lambat varian Virus Covid 19 ini akan menghampiri Indonesia.
Presiden pun menegaskan bahwa meski di Indonesia kasus Covid 19 mulai melandai, kehadiran varian Omicron membuktikan bahwa Covid-19 masih ada. Untuk itu Kepala Negara mengajak semua masyarakat untuk vaksin. Untuk masyarakat yang sudah vaksin diminta jangan lengah, tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).
Konfirmasi masuknya varian Omicron ini juga hampir bersamaan dengan dimulainya program vaksinasi nasional Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun, pada 14 Desember. Harapannya, vaksinasi untuk anak-anak ini dapat menghambat atau bahkan memutus rantai penyebaran Covid-19 termasuk varian Omicron.
Kehadiran varian baru virus Covid 19 ini juga berdekatan dengan masa libur Nataru (Natal dan Tahun Baru). Seperti diketahui pemerintah awalnya menetapkan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah di Indoneaia saat Nataru (24 Desember 2021-3 Januari 2022). Kebijakan ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid 19 saat libur Panjang.
Belakangan kebijakan ini dibatalkan. Pemerintah menyatakan saat Nataru penetapan PPKM disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. Begitu juga dengan Tes PCR, awalnya wajib untuk pengguna tranportasi yang akan bepergian ke berbagai daerah saat Nataru. Terakhir tes PCR ini pun tidak diwajibkan.