JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tak kenal dengan Deddy Mizwar? Aktor dan politisi ini sudah wara-wiri di layar lebar dan layar kaca. Setiap bulan Ramadhan, dia juga kerap menjadi bintang iklan hingga sinetron religi.
Menilik perjalanan kariernya, Deddy Mizwar bukanlah pemain baru di industri hiburan. Pria kelahiran 5 Maret 1955 ini telah berkecimpung di dunia seni peran sejak usia 19 tahun.
Sebelum terjun ke dunia hiburan, Deddy sempat mengenyam pendidikan asisten apoteker (farmasi) dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) atau yang sekarang bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Deddy Mizwar juga tercatat sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama 2 tahun. Namun, dia memilih mengundurkan diri dan mengasah bakatnya di dunia seni peran.
Kariernya di dunia hiburan terbuka saat debut di film Gaun Pengantin (1974). Sukses dengan debutnya, Deddy kembali membintangi beberapa film lain di era 70-an seperti Cinta Abadi (1976), Kekasih (1977), dan Ach Yang Benerrr... (1979).
Nama Deddy Mizwar kian melambung pada 1987, usai bermain di film Naga Bonar. Dalam film tersebut, Deddy berperan sebagai Jenderal Naga Bonar, dan membawa kariernya melesat hingga sekarang.
Penghargaan demi penghargaan terus diraihnya sebagai bukti keberadaannya di bidang perfilman. Terbukti dengan diraihnya empat Piala Citra sekaligus dalam Festival Film Indonesia 1986 dan 1987. Beberapa penghargaannya tersebut di antaranya Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Arie Hanggara. Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Opera Jakarta (1986), Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Naga Bonar dan Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Kuberikan Segalanya.[4]
Aktor kawakan berdarah Betawi ini juga pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia sebanyak sembilan kali, yaitu dalam film Bukan Impian Semusim (FFI 1982), Sunan Kalijaga (FFI 1984), Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (FFI 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (FFI 1985), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), Ayahku (FFI 1988), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (FFI 1989), Dua dari Tiga Lelaki (FFI 1990) dan Jangan Renggut Cintaku (FFI 1990).