Asma pertama kali bertemu dengan Bashar Al-Assad pada 2000, saat Asma berusia 25 tahun ketika dia sedang berlibur di rumah bibinya di Damaskus. Bashar di momen itu berusia sekitar 35 tahun.
Selidik punya selidik, Bashar sudah disiapkan untuk menjadi pemimpin negara berikutnya. Sebelumnya, Bashar adalah dokter mata.
Di Juli 2000, Bashar ditunjuk menjadi Presiden Suriah, menggantikan ayahnya, Hafez Al-Assad, yang meninggal dunia akibat serangan jantung. Hafez Al-Assad wafat sebulan sebelum Bashar dilantik menjadi Presiden Suriah.
Singkat cerita, setelah pertemuan pertamanya dengan Bashar, Asma jadi sering bolak-balik London-Damaskus. Asma yang saat itu bekerja di Morgan Stanley, akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja, karena ditawari menikah dengan Bashar.
Di Desember 2000, Asma dan Bashar menikah. Pernikahan mereka memicu rumor tentang Suriah baru yang progresif. Kehadiran Asma dianggap mewakili kepentingan mayoritas Sunni dan sekte Alawite.
So, itu dia pembahasan mengenai profil Asma Al-Assad, istri Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang dijuluki Putri Diana Suriah.