Awal mula karier Iko Uwais di dunia hiburan adalah saat bakat silatnya ditemukan oleh sutradara film Wales, Gareth Evans yang sedang melaksanakan proses syuting untuk sebuah film dokumenter tentang silat di sekolah silat Iko pada 2007. Iko awalnya hanya berprofesi sebagai sopir di salah satu perusahaan telekomunikasi.
Saat itu, Evans melihat kharisma alami Iko yang besar di depan kamera dan menjadikannya pemain di fil perdana Iko berjudul Merantau pada 2009. Di fil debutnya, Iko berperan sebagai pemuda Minang, Sumatera Barat. Film ini ditampilkan dalam Puchon International Fantastic Film Festival (Festival Film Fantastik Internasional) di Puchon, Korea Selatan dan Fantastic Fest di Austin, Texas dengan respons yang sangat positif. Film ini bahkan menang penghargaan Film Terbaik di Action Fest 2010.
Setelah itu, Iko Uwais bermain di film The Raid yang dirilis secara nasional maupun internasional pada Maret 2012 di Australia dan Selandia Baru, 23 Maret 2012 di Indonesia dan Amerika Utara dan 18 Mei 2012 di Inggris. Film ini sukses melambungkan nama Iko di kancah perfilman dunia setelah ditanggapi oleh kritikus dan penonton di berbagai festival sebagai salah satu film seni bela diri terbaik setelah bertahun-tahun.
Iko Uwais juga dipercaya untuk memainkan sequel film The Raid yakni The Raid 2: Berandal, fil ini dirilis pada awal 2014.
Iko Uwais pun mulai malang melintang di sejumlah film Tanah Air dan Hollywood seperti Star Wars: The Force Awakens sebagai Razoo Qin-Fee tahun 2015, Headshot 2016, Beyond Skyline 2017, The Night Comes For Us dan Mile 22 pada 2018, Triple Threat dan Stuber pada 2019, Snake Eyes 2021, Fistful of Vengeance 2022, Expend4bles 2023, dan Si Buta dari Gua Hantu yang akan dirilis.
Demikianlah informasi seputar profil dan biodata Iko Uwais, beserta kehidupan pribadi dan perjalanan kariernya, semoga dapat menginspirasi.