Di masa itu, ia banyak berkolaborasi dengan musisi legendaris seperti A. Riyanto dan Pompy, dua nama besar yang berjasa dalam membentuk karakter vokalnya yang lembut namun kuat.
Lagu-lagu pop Jujun cenderung melankolis dan penuh emosi, mencerminkan tren musik Indonesia saat itu.
Lalu, tahun 1997 menjadi titik balik besar dalam kariernya. Ia melakukan rebranding dengan menggunakan nama Yunita Ababiel, mengambil nama belakang suaminya, Alik Ababiel, seorang musisi dan mantan gitaris band country Mountain Boys.
Dari sinilah, Yunita memulai era baru sebagai penyanyi dangdut.
Debutnya sebagai penyanyi dangdut dimulai dengan album Pertengkaran (1997), sebuah karya yang menandai transformasi musikal yang matang dan berani.
Perpaduan antara aransemen khas dangdut melayu dan sentuhan pop membuat karyanya terasa segar di tengah dominasi dangdut koplo dan remix pada masa itu.