Tahun 1999, Yunita merilis lagu yang kemudian menjadi penanda namanya di dunia hiburan, 'Trauma'. Lagu ini langsung mendapat respons luar biasa dari publik.
Liriknya yang menyayat hati dan vokal khas Yunita yang penuh penghayatan menjadikan lagu 'Trauma' sebagai salah satu lagu dangdut paling ikonik di era 2000-an.
Tak sedikit yang menyebut lagu ini sebagai 'lagu patah hati nasional', karena berhasil menyentuh banyak pendengar dari berbagai kalangan. Aransemen yang ditata oleh Alik Ababiel semakin memperkuat nuansa haru dalam lagu ini.
Meski dikenal luas sebagai penyanyi dangdut, Yunita tak berhenti bereksperimen. Ia merilis sejumlah karya yang juga memasukkan unsur musik religi dan qasidah, di antaranya dalam album Perasaan Wanita dan Terguncang (2002).
Dalam album Terguncang, Yunita membawakan beberapa lagu adaptasi dari musik India, yang diolah dengan lirik Indonesia dan aransemen lokal, menunjukkan fleksibilitas vokalnya yang luar biasa.
Ia juga pernah aktif menyanyikan lagu-lagu bernuansa religi, terutama di bulan Ramadan, menjadikannya salah satu penyanyi dangdut dengan portofolio genre yang sangat beragam.