Dan terakhir, ditutup lagi dengan solilokui Reza Rahadian yang terserang batuk-batuk, penyakit yang kelak membuat penyair kelahiran 1922 itu mati muda. Tentang cinta dan kehidupan. Di pementasan kali ini, puluhan puisi berceceran dan dimasukkan ke dalam dialog para pemain.
"Chairil Anwar melalui karya-karyanya merupakan cermin sejarah untuk memaknai kemerdekaan manusia dan kemerdekaan sebuah bangsa. Esensi itulah yang mendorong saya mementaskan perjalanan hidup Chairil Anwar," kata Happy Salma selaku produser Teater Perempuan Perempuan Chairil.
Selain Happy Salma dan Agus Noor yang telah memasak pementasan ini di balik layar, ada juga sosok Hasan Aspahani dan Ahda Imran yang menggodok naskah drama Perempuan Perempuan Chairil.