"Penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara. Sehingga akan meningkatkan ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi dalam menekan ketergantungan impor BBM dan merealisasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Januari 2021 jumlah sepeda motor di Indonesia yang beredar di Indonesia mencapai sekitar 147,75 juta unit. Konsekuensi dari meningkatnya kendaraan bermotor adalah tingginya serapan subsidi BBM pada sektor konsumtif, dan bukan pada sektor produktif.
"Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlah subsidi BBM mencapai Rp 700 triliun. Sementara, pada APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun. Karenanya, Atta Halilintar sebagai Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia dan Wakil Ketua IMI bidang Publikasi dan Media Sosial bisa mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Minimal dengan mencontohkan langsung menggunakan kendaraan listrik dalam kegiatan sehari-hari," kata Bamsoet.