"Kalau gua ada di situ, gua kasih balsem itu alat kelaminnya," kata @neti***.
"Tolong kepada pengelola minimarket, kasirnya dibekali pentungan satpam atau setrum listrik, ya, agar jika kejadian seperti ini terjadi, kasir dapat langsung memberi hukuman," ujar @ava***.
"Kalau gue di belakang si pelaku, gua tampol itu. Gua pelorotin celananya, gua bakar biar sekalian balik gak usah pakai celana," ungkap @eca***.
"Please guys, normalisasiin kalau ada pelaku pelecehan seksual kayak gini langsung diketawain terus ngomong ke dia, 'Kecil banget mas. Sini aku siram pakai air panas biar tumbuh'. Gitu," ujar @r3n***.
Sebagai informasi, perilaku eksibisionis adalah tindakan saat seseorang merasa lebih bergaira secara seksual, karena memperlihatkan organ intim atau bahkan sampai telanjang di depan publik.
Perilaku eksibisionis dianggap sebagai gangguan mental ketika pelaku melakukan aksinya tanpa persetujuan korban. Pada kasus di atas, diduga kuat pelaku mengalami gangguan mental karena korban kaget dan ketakutan ketika aksi eksibisionisnya dilakukan.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menilai apakah benar pelaku memiliki gangguan mental atau tidak, termasuk mengetahui apa alasan di balik pelaku melakukan aksi pelecehan seksual tersebut.