Dalam pertemuan itu, Prof Sumanto yang kala itu menjabat sebagai Ketua Nahdlatul Ulama Amerika-Kanada, menurut Frans, mengatakan kepadanya, "Patut diduga kuat bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah tokoh fiktif."
Dari pernyataan itu, Frans diduga meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh hasil imajinasi khayalan, tokoh imajiner yang dibuat oleh orang-orang di Tanah Arab pada tahun-tahun 800, 900, atau sekitar 1000.
Tak hanya mengandalkan pernyataan diduga disampaikan oleh Prof Sumanto, Frans Donald juga menggunakan video yang dibuat oleh Cakra Meudonya yang menurut informasi dari Frans adalah pria asal Aceh yang telah murtad alias keluar dari agama Islam.
Dalam pernyataannya, Cakra menyampaikan informasi bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh fiktif. Ini senada dengan informasi awal yang ingin disampaikan oleh Frans Donald.
Selain memberi pendapat mengenai Nabi Muhammad, Frans juga menyinggung soal agama Islam dan Allah SWT. Menurutnya, kata Allah SWT berasal dari bahasa Jawa yang artinya getaran.
Lalu, kata Arab itu sendiri pun diyakini Frans berasal dari bahasa Jawa yaitu 'Anane Rabi'. Kemudian dibawa ke Arab dan dijadikan nama bangsa.
"Sesungguhnya, kata Muhammad juga berasal dari bahasa Jawa yang artinya 'yang terang'. Itulah arti kata Muhammad dan ini kata sifat," kata Frans.
Dia menambahkan, "Jadi, sesuatu yang disebut sebagai Muhammad itu sesuatu yang jelas yang ada di dalam diri kita masing-masing. Yang ada di dalam diri setiap manusia. Itulah Muhammad."
"Jadi, Allah adalah getaran atau vibrasi di dalam diri kita dan Muhammad adalah sesuatu yang terang. Tapi, sampai di Arab, Allah dijadikan nama Tuhan dan Muhammad dijadikan nama Nabi," sambungnya.
Setelah video ini viral dan memicu kontroversi, hari ini Minggu (4/5/2025), Youtuber Frans Donald membuat pernyataan klarifikasi melalui siaran langsung Youtube. Apa katanya? Simak beritanya sampai selesai.