Negara ini rentan terhadap gempa bumi karena posisinya yang berada di sepanjang beberapa jalur patahan besar, San Andreas dan New Madrid. Jalur tersebut membentang di sebagian besar wilayah barat Amerika Serikat yang membahayakan jutaan orang. Dengan jumlah penduduk yang besar juga, meskipun terjadi gempa kecil, terdapat kerusakan infrastruktur dan memakan korban jiwa yang cukup signifikan di Amerika Serikat.
Peru terletak di jantung Cincin Api Pasifik yang sering mengalami gempa di berbagai skala ukuran, kecil, sedang, dan besar. Gempa ini mampu menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan infrastruktur yang bisa membahayakan nyawa. Dengan itu, Peru sering memberikan pelatihan menghadapi gempa secara nasional untuk antisipasi terhadap bencana tersebut dan mencegah jatuhnya korban jiwa.
Turki berada di semenanjung Anatolia di antara Balkan dan Eropa Timur yang membuat negara ini sering mengalami aktivitas seismik karena lokasinya dekat dengan jalur patahan besar. Mudahnya, Turki diapit Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika-Arab yang sebagian besar wilayahnya sering mengalami guncangan tiap tahunnya.
Iran memiliki sejarah gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan orang selama bertahun-tahun. Lokasi negara ini berada di sepanjang batas lempeng dan garis patahan yang membuat Iran mengalami aktivitas seismik tinggi dan membuat medan kasar serta bangunan tidak stabil. Dengan rawannya gempa, masyarakat Iran tetap tinggal di negara mereka dan sudah mempersiapkan diri menghadapi bencana gempa bumi.
Berada di sepanjang Cincin Api Pasifik dan letak geografisnya yang dipenuhi pegunungan, Filipina adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Diiringi dengan rawannya angin topan serta badai tropis, bencana-bencana ini menyebabkan kerusakan parah sampai menimbulkan tanah longsor yang mematikan.