"Serangan yang disegaja ini, terjadi pada saat para mediator tengah berupaya melanjutkan negosiasi untuk kesepakatan pertukaran sandera yang dapat berujung pada gencatan senjata permanen, menandakan niat pemerintah Israel untuk menghalangi dan melemahkan upaya ini," kata Sufyan Qudah, juru bicara Kemlu Yordania.
Dia juga mendesak Israel bertanggung jawab atas kekejaman tersebut dan dihukum.
Kemlu Arab Saudi juga mengutuk serangan pasukan penjajah Israel terhadap Sekolah Al Taba'een.
Kemlu menekankan perlu upaya mendesak untuk menghentikan pembantaian di Jalur Gaza. Pemerintahan Riyadh juga mengkritik kelambanan masyarakat internasional dalam meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.
Selanjutnya, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut pengeboman sekolah oleh Israel sebagai agresi terbuka.
"Kami sekali lagi menegaskan kembali tuntutan agar para pemimpin dan pasukan keamanan Israel diadili atas genosida terhadap warga Palestina serta kejahatan perang yang dilakukan di Palestina," kata Sharif.