PARIS, iNews.id - Lebih dari 10.000 anak diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh pastor dan tokoh lainnya di gereja Prancis. Komisi Independen Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE), Selasa (2/3/2021), mengungkap kejahatan itu terjadi sejak 1950.
Kepala CIASE Jean Marc Sauve mengatakan, perkiraan yang disampaikan pada Juni 2020 baru mencatat sekitar 3.000 korban dan dinilai terlalu rendah. Komisi yang dibentuk oleh gereja Katolik Prancis itu mengira jumlah korban lebih dari laporan yang diterima.
“Ada kemungkinan jumlah korban setidaknya 10.000,” ujar Sauve, dalam konferensi pers pembaruan hasil investigasi CIASE, dikutip dari AFP, Rabu (3/3/2021).
Layanan pengaduan bagi para korban dan saksi pelecehan seksual di gereja yang dibuka sejak Juni 2019 telah menerima sekitar 6.500 panggilan telepon.
“Pertanyaan besar kami adalah, berapa banyak korban yang telah melapor? Apakah 25 persen dari total atau baru 10 persen, 5 persen, atau kurang dari itu,” kata Sauve.
Konferensi Wali Gereja Prancis pada November 2018 sepakat membentuk CIASE, setelah skandal besar terkait pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi berulang kali mengguncang gereja Katolik di dalam dan luar Prancis.