2 Kelompok Bertikai di Sudan Gencatan Senjata Idul Fitri, Indonesia Desak Perlindungan untuk WNI

Anton Suhartono
Antara
Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sepakat gencatan senjata dengan tentara Sudan selama 72 jam terkait Idul Fitri (Foto: AP)

KAIRO, iNews.id - Pasukan Dukungan Cepat (RSF), kelompok paramiliter yang bertempur melawan tentara Sudan, menyetujui gencatan senjata selama 72 jam atas dasar kemanusiaan. Gencatan senjata berlaku efektif mulai Jumat pukul 06.00 Jumat (21/4/2023) waktu setempat.

"Gencatan senjata bertepatan dengan Idul Fitri yang diberkahi, guna membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga dan memberi mereka kesempatan untuk bertemu keluarga," bunyi pernyataan RSF, dikutip dari Reuters.

Dalam pernyataan itu RSF juga menjelaskan alasan mengapa bertempur melawan tentara pemerintah sejak pekan lalu.

Mereka mengaku terpaksa bertindak guna membela diri seraya menolak tuduhan melakukan upaya kudeta. Pihaknya juga berkomitmen melakukan gencatan senjata penuh.

Selama 6 hari konflik memperebutkan kekuasaan di Khartoum, lebih dari 330 orang tewas. Pertempuran paling sengit antara RSF dan tentara pemerintah terjadi di dalam dan sekitar Khartoum, di samping Darfur.

Kondisi WNI

Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno Marsudi pada Kamis kemarin mendesak pemerintah Sudan melindungi warga negara Indonesia (WNI). Sejak pertempuran pecah pada 15 April, Wisma Indonesia dan KBRI Khartoum beberapa kali terimbas.

“Saya juga telah mengirim pesan ke Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan melalui telepon. Namun, sampai saat ini belum ditanggapi,” ujar Retno.

Pesan tersebut juga disampaikan kembali oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI kepada Duta Besar Sudan di Jakarta.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Brutalnya Pemberontak Sudan, Perkosa Puluhan Perempuan Dewasa dan Anak-Anak di Hadapan Keluarga

Internasional
4 hari lalu

PBB Ungkap Pemberontak RSF Sudan Bantai Ratusan Warga Sipil di Kota El Fasher

Internasional
5 hari lalu

Perang Saudara di Sudan, Dunia Mengecam Pembantaian Ribuan Warga

Internasional
5 hari lalu

Bukan Hanya Bunuh Ribuan Warga, Pemberontak Sudan Perkosa Perempuan Dewasa dan Anak-Anak

Internasional
6 hari lalu

Kejamnya Pemberontak Sudan Bunuh 1.500 Orang, Eksekusi Warga di Masjid dan Rumah Sakit

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal