WASHINGTON, iNews.id - Penembakan terhadap dua personel Garda Nasional di Washington DC, Rabu (26/11/2025), memicu reaksi keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam pernyataannya melalui video, dikutip Kamis (27/11/2025), Trump menyebut insiden tersebut sebagai aksi teror sekaligus kejahatan terhadap kemanusiaan. Lebih jauh, dia menuding pemerintahan Joe Biden sebagai pihak yang harus bertanggung jawab karena memberikan akses masuk bagi pelaku ke AS.
Dia menegaskan serangan tersebut bukan hanya ditujukan terhadap dua anggota Garda Nasional, tapi juga terhadap seluruh bangsa Amerika.
“Serangan keji ini adalah tindakan jahat, tindakan kebencian, dan aksi teror. Itu adalah kejahatan terhadap seluruh bangsa kita,” kata Trump.
Pelaku Disebut Imigran Asal Afghanistan
Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Trump menyebut pelaku merupakan imigran asing asal Afghanistan. Ia menegaskan bahwa pelaku akan diberi hukuman berat atas tindakannya.
“Sebagai Presiden Amerika Serikat, saya bertekad untuk memastikan pelaku kekejaman akan membayar dengan harga yang setimpal,” ujarnya.
Trump Salahkan Joe Biden
Trump kemudian menyoroti kebijakan imigrasi pemerintahan Joe Biden. Dia mengatakan pelaku masuk AS pada September 2021, periode ketika Biden memimpin evakuasi besar-besaran warga Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.
“Pelaku yang ditahan adalah warga negara asing yang memasuki negara kita dari Afghanistan. Dia diterbangkan oleh pemerintahan Biden pada September 2021 dengan penerbangan-penerbangan keji yang dibicarakan semua orang,” kata Trump.
Pada tahun tersebut, AS memang menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan dan memfasilitasi penerbangan bagi warga yang ingin keluar dari negara itu. Kebijakan evakuasi itu kini kembali menjadi sorotan setelah Trump mengaitkannya dengan insiden penembakan ini.