Sejauh ini tidak ada indikasi serangan itu terkait dengan konflik di Tigray yang berlangsung sejak November 2020 dan telah menewaskan ribuan orang.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengecam keras pembantaian di Oromia dengan menyebutnya sebagai tindakan mengerikan.
"Serangan terhadap warga sipil tak berdosa dan perusakan mata pencaharian oleh kekuatan ilegal tidak bisa diterima," kata pria yang juga berasal dari etnis Oromo itu, dalam cuitan.
Sejauh ini OLA membantah bertanggung jawab atas serangan itu. OLA merupakan kelompok sempalan dari Front Pembebasan Oromo, kelompok oposisi yang sempat dilarang namun muncul lagi setelah Abiy menjabat sebagai presiden pada 2018.
OLA membentuk aliansi dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) pada tahun lalu. TPLF memerangi pemerintah federal di utara negara itu. Meski demikian sejauh ini tidak ada indikasi keterlibatan TPLF.