Ukraina bulan ini melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia. Tentara Kiev pun berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang diduduki Moskow.
Rencana referendum sebenarnya telah dibahas selama berbulan-bulan oleh otoritas pro-Moskow di keempat wilayah itu. Akan tetapi, kemenangan pasukan Ukraina baru-baru ini mendorong para pejabat tersebut untuk mempercepatnya.
Sementara Rusia berpendapat, referendum adalah kesempatan bagi rakyat di kawasan itu untuk mengekspresikan pandangan terkait nasib tanah air mereka sendiri.
“Sejak awal operasi ... kami mengatakan bahwa masyarakat di wilayah masing-masing harus memutuskan nasib mereka, dan seluruh situasi saat ini menegaskan bahwa mereka ingin menjadi tuan atas nasib mereka sendiri,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pekan lalu.
Ukraina menuding Rusia bermaksud untuk membingkai hasil referendum di keempat wilyaha itu sebagai tanda dukungan rakyat, dan kemudian menggunakannya sebagai dalih untuk aneksasi. Ini mirip dengan pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, yang sampai hari ini belum diakui masyarakat internasional.