Beberapa migran mengatakan kepada pihak berwenang, anggota kelompok kejahatan terorganisasi telah naik ke bus ketika berhenti di pom bensin.
Seorang migran Honduras yang tidak disebutkan namanya, berbicara dalam sebuah video yang dirilis oleh jaksa negara bagian San Luis Potosi, mengatakan bus tersebut berangkat dari negara bagian selatan Chiapas. Di lokasi yang berada sekitar tiga jam dari kota utara Monterrey, mereka dicegat.
"Seseorang yang menghentikan bus meminta bayaran 40.000 peso atau sekitar Rp10 juta dari pemilik bus dan menculik para migran," kata migran Honduras itu.
Insiden itu merupakan penculikan massal terbaru di Meksiko. Para migran yang menuju AS harus melewati daerah yang penuh dengan kekerasan narkoba dan dengan aturan hukum yang tidak merata. Kondisi itu membuat mereka rentan terhadap kejahatan terorganisasi.
Akhir tahun lalu, beberapa bus penuh orang Nikaragua diculik di negara bagian utara Durango. Itu menjadi salah satu penculikan migran terbesar yang dihadapi Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.