Menurut perkiraan, sampai 2026, Indonesia akan menghadapi peningkatan permintaan rempah-rempah yang meningkat sebanyak 1,6 persen atau mencapai 499,06 metrik ton.
Sejak 2017 dan menuju tahun ke tahun berikutnya, permintaan rempah-rempah di Indonesia melonjak sebesar 2 persen dan pasokan yang meningkat sebesar 0,3 persen. Rempah-rempah yang paling banyak diekspor Indonesia antara lain, lada, cengkeh, pala, dan kayu manis.
Tahun 2026, diperkirakan produksi rempah-rempah di Bangladesh akan menyentuh 422.00 metrik ton yang merupakan peningkatan sebesar 0,8 persen dari tahun-ke tahunnya sejak 2017. Rempah-rempah yang paling banyak diproduksi dan diekspor antara lain, kapulaga hitam, lada hitam, biji nigella, dan daun fenugreek.
Nah, itulah deretan negara dengan rempah-rempah terbesar di dunia. Melalui perdagangan rempah-rempah ini, selain berperan besar pada sektor pangan, juga membantu meningkatkan ekonomi suatu negara.