JAKARTA, iNews.id - Negara yang berpotensi susah jadi negara maju sering kali menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dan beragam.
Faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik, korupsi, dan kurangnya infrastruktur yang memadai dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial.
Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan mengapa beberapa negara mungkin kesulitan untuk mencapai status negara maju:
Negara yang sering mengalami pergantian pemerintahan atau konflik internal cenderung mengalami kesulitan dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan jangka panjang yang diperlukan untuk pembangunan.
Tingginya tingkat korupsi dapat menghambat investasi asing dan domestik, serta mengurangi efisiensi penggunaan sumber daya negara.
Infrastruktur yang buruk, seperti jalan, listrik, dan sistem air bersih, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
Sistem pendidikan yang lemah dapat menghasilkan tenaga kerja yang kurang terampil, yang pada gilirannya menghambat inovasi dan produktivitas.
Negara yang ekonominya sangat bergantung pada ekspor sumber daya alam sering kali rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global, yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
Berikut adalah beberapa contoh negara yang berpotensi susah menjadi negara maju berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan:
Informasi mengenai ketidakstabilan politik dan konflik di Afghanistan dapat ditemukan di laporan dari organisasi seperti United Nations (UN) dan World Bank.
Tingkat korupsi dan kurangnya pemerintahan efektif di Somalia sering dibahas dalam laporan dari Transparency International dan Human Rights Watch.
Data mengenai infrastruktur dan dampak bencana alam di Haiti tersedia di laporan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.
Konflik internal dan ketergantungan pada bantuan internasional di Yaman sering dilaporkan oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dan berbagai media internasional.
Informasi mengenai konflik etnis dan infrastruktur di Sudan Selatan dapat ditemukan di laporan dari United Nations Development Programme (UNDP) dan World Bank.