JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah uji coba bom nuklir berakibat fatal yang pernah ada dalam sejarah. Uji coba bom nuklir tersebut paling banyak dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet saat itu.
Dikutip dari Live Science, saat ini Amerika Serikat dan Rusia menjadi negara pemilik senjata nuklir terbanyak, dimana jumlahnya mencapai ribuan. Bom nuklir menjadi salah satu senjata ciptaan manusia yang memiliki kekuatan pemusnah super dahsyat.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah lima uji coba nuklir yang berakibat fatal yang pernah ada dalam sejarah.
Pada 1 Maret 1954, AS menguji coba bom nuklir yang diberi kode Castle Bravo di Bikini Atoll, Kepulauan Marshall. Kekuatannya disebut 1.000 kali lipat dibanding bom Hiroshima dan menjadikannya ledakan bom nuklir paling kuat kelima dalam sejarah.
Akibat ledakan ini, penduduk di Kepulauan Marshall, personel militer AS, dan awak kapal pukat ikan Jepang terpapar radiasi nuklir tingkat tinggi. Uji coba Castle Bravo yang menyebabkan kerugian pada penduduk Kepulauan Marshall ini memicu protes global terhadap pengujian bom nuklir.
Amerika Serikat melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya, Trinity, di gurun New Mexico, pada 16 Juli 1945. Ledakan yang dihasilkan adalah 19 kiloton dan melepaskan awan jamur setinggi 40.000 kaki.
Ledakan tersebut juga menciptakan kawah selebar 300 meter. Beberapa minggu setelah uji coba tersebut, tepatnya pada 6 dan 9 Agustus 1945, sebuah bom nuklir yang desainnya seperti Trinity dijatuhkan di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Tsar Bomba atau RDS-220 merupakan bom buatan Uni Soviet yang merupakan bom nuklir terkuat yang pernah dibuat manusia sepanjang sejarah.
Tsar Bomba ini pertama kali diuji coba pada 30 Oktober 1961 dan dijatuhkan melalui parasut pesawat Tu-95V di atas pulau Novaya Zemlya, sebuah kepulauan di sebelah utara Rusia.
Bom ini menghasilkan ledakan 50 megaton atau sekitar 3.300 kali lebih kuat dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.