Sebanyak 31 dari 50 tentara yang mengalami cedera dirawat di Irak dan sudah kembali bertugas. Sedangkan 18 lainnya dikirim ke Jerman untuk menjalani evaluasi dan perawatan lebih lanjut. Seorang lainnya dikirim ke Kuwait, namun sudah kembali bertugas.
Campbell menegaskan, jumlah korban bisa saja bertambah karena efek serangan rudal bisa baru dirasakan di kemudian waktu.
"Ini merupakan potret waktu dan angkanya dapat berubah," kata Campbell.
Pekan lalu Trump mengakui bahwa ada tentaranya yang mengalami luka, namun menganggap bukan hal serius.
"Saya mendengar mereka mengalami sakit kepala dan beberapa hal lain," tuturnya, saat itu.
Pernyataan itu memicu kritikan dari veteran perang yang juga Komandan Veteran Perang Asing, William Schmitz. Dia meminta Trump untuk meminta maaf.
Iran menghujani pangkalan militer Ain Al Asad sebagai pembalasan atas tewasnya jenderal Qasem Soleimani yang dibunuh oleh AS di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari. Rudal Iran juga menghantam satu pangkalan lain di Irak, namun dampaknya tak separah di Ain Al Assad.