YEREVAN, TEHERAN, iNews.id - Korban tewas dalam pertempuran antara pasukan separatis Armenia dengan Azerbaijan hingga hari ketujuh, Sabtu (3/10/2020), bertambah menjadi sekitar 250 orang. Armenia mengonfirmasi 51 tentara separatis tewas dalam bentrokan terbaru di Nagorno-Karabakh dan sekitarnya.
Pemerintah Armenia menerbitkan daftar nama 51 pasukan separatis yang tewas di situs webnya, beberapa jam setelah pemimpin wilayah separatis, Arayik Harutyunyan, mengatakan pertempuran sengit sedang berlangsung dengan pasukan Azerbaijan. Harutyunyan mengatakan dia bergabung dengan pasukan separatis di garis depan.
Sementara itu Iran memperingatkan kedua pihak untuk tidak mencoba-coba masuk ke wilayahnya. Sebelumnya Iran memprotes tembakan mortir akibat pertempuran kedua pihak yang menghantam desa-desa di sepanjang perbatasan Iran.
"Setiap gangguan di wilayah negara kami oleh salah satu pihak yang terlibat konflik, tidak dapat ditoleransi. Kami secara serius memperingatkan semua pihak untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
Dia menyerukan diakhirinya pertempuran kedua negara pecahan Uni Soviet itu dan Iran siap memfasilitasi pembicaraan.
Pada Rabu lalu, seorang bocah 6 tahun luka setelah lima mortir menghantam Desa Parviz Khanlu di Provinsi Azerbaijan Timur, wilayah Iran.
Menurut kantor beria IRNA, sebagian warga yang tinggal di sepanjang perbatasan Provinsi Ardebil juga menyaksikan baku tembak antara pasukan Azerbaijan dengan Armenia setiap hari.