Sebagian korban tewas ditemukan masih terjebak di mobil mereka yang tersapu banjir. Pemandangan mengerikan terlihat di banyak bagian Valencia di mana mobil-mobil bertumpukan.
Dalam satu kasus, banjir merendam lantai dasar apartemen, sementara penghuninya tak sempat menyelamatkan diri. Enam penghuni panti jompo yang berada di dasar apartemen meninggal saat banjir menggenangi lantai dasar.
Selain itu banyak korban ditemukan terperangkap di garasi.
Petugas juga menemukan tujuh mayat di garasi apartemen lingkungan La Torre, pinggiran Valencia.
Wali Kota Chiva, Amparo Fort, mengatakan di wilayahnya ada ratusan mobil terbalik. Sebagian kendaraan itu masih ada sopir dan penumpang di dalamanya yang tak sempat menyelamatkan diri.
Peneliti Socio-Economic Observatory of Floods and Droughts (Obsis), Pablo Aznar, memperingatkan sebagian besar wilayah terdampak banjir mengalami pembangunan yang pesat sehingga area serapan air berkurang.
Banyak wilayah tertutup material yang kedap air, sepeti beton, sehingga meningkatkan risiko atau bahaya banjir.
Iklim yang semakin panas juga kemungkinan berkontribusi terhadap parahnya banjir di Spanyol.
Dalam laporan awal, World Weather Attribution (WWA), kelompok ilmuwan internasional yang menyelidiki peran pemanasan global dalam cuaca ekstrem, mengungkap curah hujan yang melanda Spanyol 12 persen lebih deras karena perubahan iklim, mengakibatkan risiko gangguan cuaca baik menjadi dua kali lebih.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan hari berkabung nasional selama 3 hari, yakni pada Kamis hingga Sabtu (31 Oktober-1 November 2024)
Dia mengatakan, pemerintah memprioritaskan pencarian korban hilang guna mengakhiri penderitaan keluarga.
Sanchez dalam pengumumannya juga meminta warga untuk tak beraktivitas di luar rumah karena hujan masih tinggi.
Dia mengimbau warga mematuhi anjuran resmi guna meminimalisasi jatuhnya korban lebih lanjut.