Shahar Mor, warga lain yang pamannya juga tewas di Gaza, mengatakan pemerintah Israel membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan kesempatan.
"Darah ada di tangan pemerintah. Demi kelangsungan hidup Netanyahu, paman saya meninggal," katanya, dalam wawacara dengan Radio 103FM.
Keluarganya menuduh pemerintahan Netanyahu bertanggung jawab atas kematian para sandera karena terlambat mencapai kesepakatan dengan Hamas.
Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, enam orang tersebut masih hidup saat dibawa dari Israel ke Gaza oleh para pejuang saat serangan pada 7 Oktober 2023.
Israel memperkirakan sekitar 110 warga Israel disandera di Gaza. Namun Hamas menegaskan banyak dari mereka yang sudah tewas, justru akibat pengeboman tentara Zionis.
Pada awal Juni, pasukan Israel menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dari kamp pengungsi Nuseirat. Operasi itu dilakukan setelah membunuh lebih dari 210 warga Gaza dengan serangan artileri berat dan rudal.