Guna mencegah penyusupan budaya Korsel ke Korut, pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk menjatuhkan hukuman lebih berat serta kembali menjalankan proyek-proyek pendidikan ideologis.
Penyusupan budaya Korsel merupakan permasalahan yang memicu kemarahan Korut. Pada Juni lalu, Korut menghancurkan kantor penghubung dua Korea karena kecewa dengan Korsel yang dinilai tidak bisa menangani aksi para pembelot melakukan propaganda ke Korut.
Dalam menjalankan aksinya, para pembelot kerap mengirimkan sejumlah barang berupa flashdisk yang berisi file film dan kebudayaan Korsel selain beras, minuman botol, serta uang kertas dolar Amerika Serikat.