TEL AVIV, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah mengadakan pembicaraan diam-diam untuk merancang penghentian perang di Jalur Gaza dalam 2 pekan ke depan.
Langkah ini disebut menjadi bagian dari kesepakatan strategis yang lebih besar, yakni untuk membuka jalan bagi normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab melalui perluasan Perjanjian Abraham.
Pembicaraan yang berlangsung melalui sambungan telepon pada Senin (23/6/2025) itu diikuti pula oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Trump dan Netanyahu sepakat bahwa Israel akan menghentikan operasi militer di Jalur Gaza dalam waktu dua pekan. Langkah ini akan menjadi bagian dari kesepakatan yang lebih luas untuk memulai transisi politik dan diplomatik pascaperang.
Sebagai imbal balik dari penghentian serangan, Hamas diwajibkan membebaskan 50 sandera yang tersisa, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Pembebasan sandera menjadi syarat utama untuk memulai proses pascaperang.
Rencana tersebut mencakup pengasingan Hamas dari Gaza. Kelompok itu tidak akan lagi memiliki kontrol pemerintahan atau militer atas wilayah tersebut. Namun, skenario ini dinilai sangat sulit direalisasikan mengingat Hamas masih memiliki basis dukungan yang kuat di Gaza.