Empat negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab dan Mesir, disebut akan diminta mengambil alih pemerintahan sementara di Jalur Gaza. Dua negara lainnya belum diungkapkan secara resmi. Negara-negara ini akan bertanggung jawab atas pengelolaan keamanan, pembangunan, dan stabilisasi wilayah.
Trump meminta Netanyahu menyatakan komitmennya terhadap solusi dua negara sebagai bagian dari proses jangka panjang. Namun, dukungan ini bersyarat, yakni Otoritas Palestina harus melakukan reformasi internal.
Tanpa reformasi tersebut, Israel tidak diwajibkan memberikan dukungan lebih lanjut.
Sebagai timbal balik dari dukungan atas solusi dua negara, AS dikabarkan akan mengakui kedaulatan Israel atas sejumlah wilayah di Tepi Barat. Bagian ini diprediksi akan memicu kontroversi luas karena dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan memperkuat pendudukan Israel atas tanah Palestina.