WASHINGTON, iNews.id - Lebih dari 80.000 anggota pramuka Amerika Serikat atau Boy Scouts of America (BSA) mengajukan kompensasi pada Senin (16/11/2020) malam waktu AS atas perlakuan yang mereka alami di masa lalu.
Senin malam merupakan batas waktu pengajuan kompensasi yang akan diberikan BSA.
Pengacara para korban Andrew Van Arsdale memperkirakan, daftar yang mengajukan kompensasi akan mencapai lebih dari 80.000 orang. Jumlah tersebut sekitar 8 kali lipat lebih besar dari tuntutan pelecehan seksual di lingkungan Gereja Katolik seluruh dunia.
"Kami terpukul dengan banyaknya jumlah orang yang terkena dampak pelecehan di masa lalu di pramuka dan tergerak oleh keberanian mereka untuk maju. Kami patah hati karena tidak bisa menghilangkan rasa sakit yang mereka alami," bunyi pernyataan BSA, dikutip dari AFP, Selasa (17/11/2020).
Kelompok yang didirikan pada 1910 itu memiliki sekitar 2,2 juta anggota berusia antara 5 dan 21 tahun.
Diguncang oleh kasus tuduhan pelecehan seksual, BSA mengajukan bangkrut pada Februari lalu dalam upaya memblokir klaim penyelesaian sehingga tidak membebani keuangan organisasi. Namun BSA bersedia memberikan kompensasi.
Meski demikian kelompok yang memiliki nilai kekayaan lebih dari 1 miliar dolar AS itu belum memberikan keterangan berapa besar dana yang akan dikeluarkan sebagai kompensasi.