NEW YORK, iNews.id - Sebanyak 99 jurnalis tewas secara global sepanjang 2023, 72 di antaranya terbunuh saat bertugas meliput perang Israel-Hamas. Angka tersebut menjadikan 2023 sebagai tahun paling mematikan bagi jurnalis di dunia sejak hampir 10 tahun.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dalam pernyataannya, Kamis (15/2/2024), mengungkap angka kematian jurnalis tahun 2023 sebenarnya menurun jika tak ada konflik Israel-Hamas.
Perang Israel-Hamas sepanjang 2023 membunuh 72 jurnalis, yakni di Gaza, Lebanon, maupun Israel. Namun jumlah kasus kematian terbanyak berada di Gaza akibat gempuran tentara Israel. Sementara angka kematian jurnalis di dua negara konflik lainnya, Somalia dan Filipina, cenderung stabil.
“Wartawan di Gaza memberikan kesaksian di garis depan. Kerugian besar yang diderita jurnalis Palestina dalam perang ini akan berdampak jangka panjang bagi jurnalisme, tidak hanya di wilayah Palestina tapi juga kawasan tersebut dan sekitarnya. Setiap jurnalis yang terbunuh merupakan pukulan lebih lanjut terhadap pemahaman kita tentang dunia,” kata CEO CPJ, Jodie Ginsberg, dikutip dari AFP, Jumat (16/2/2024).
Disebutkan, jumlah jurnalis yang terbunuh pada 2023 merupakan yang tertinggi sejak 2015 dan meningkat hampir 44 persen dibandingkan tahun 2022.