GAZA, iNews.id – Serangan udara Israel terhadap sebuah mobil dekat Rafah di Gaza Selatan, menewaskan dua jurnalis Palestina, Minggu (7/1/2023). Menurut pejabat kesehatan di Gaza dan serikat jurnalis di sana, dua wartawan itu gugur saat sedang keluar untuk meliput.
Dua jurnalis itu adalah Hamza al-Dahdouh dan Mustafa Thuraya. Di perusahaan media tempat mereka bekerja, keduanya berstatus sebagai pekerja lepas. Al-Dahdouh pernah melakukan pekerjaan lepas untuk Aljazirah dan merupakan putra dari kepala koresponden stasiun TV yang berbasis di Qatar di Gaza, Wael al-Dahdouh. Selain dua korban tewas, satu jurnalis lepas lainnya, yaitu Hazem Rajab, terluka akibat serangan zionis tersebut.
Jaringan Media Aljazirah mengutuk pembunuhan kedua jurnalis itu dan menyebutnya sebagai serangan yang disengaja. “Kami mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), para pemerintah, dan organisasi hak asasi manusia, serta PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan kejinya dan menuntut diakhirinya penargetan dan pembunuhan jurnalis,” ungkap perusahaan media itu dalam sebuah pernyataan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak memberikan komentar mengenai serangan tersebut ataupun tuduhan Aljazirah yang mengatakan kedua jurnalis tersebut sengaja menjadi sasaran pembunuhan.
Dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember, sebagai tanggapan atas kematian jurnalis Aljazirah lainnya di Gaza, tentara Israel mengklaim pihaknya tidak pernah menyasar wartawan. “IDF tidak pernah, dan tidak akan pernah, dengan sengaja menargetkan jurnalis,” klaim militer zionis.
Perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober telah menimbulkan dampak mematikan bagi para jurnalis. Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebuah badan pengawas internasional, mengatakan bahwa hingga Sabtu (6/1/2024), 77 jurnalis dan pekerja media telah terbunuh. Sebanyak 70 orang di antaranya adalah warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga Lebanon.
Sementara kantor media Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, dua kematian baru ini menambah jumlah jurnalis yang terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 sampai hari ini menjadi 109 orang.