Dia memiliki catatan kriminal yang panjang, telah menjalani masa percobaan beberapa kali dan menunjukkan tuduhan rasial pada kasus lain.
Dijelaskan oelh pengadilan, akibat serangan rasial itu, korban merasa tak memiliki rasa aman. Dia juga merasa trauma berkepanjangan. Selain itu, dia terbaring di tempat tidur selama enam bulan karena cedera kaki akibat serangan itu.
Sementara itu, sang putrinya juga mengalami luka fisik dan psikologis akibat serangan tersebut. Pengadilan mendengar korban terus menceritakan kembali serangan mengerikan terhadap ibunya. Dia pun menjalani fisioterapi selama 90 hari kerja.
Menurut pengadilan, insiden itu juga memicu serangan serupa yang menimbulkan ketakutan di komunitas Muslim. Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM) memberikan pernyataan atas nama para korban di pengadilan.
“Tidak diragukan lagi bahwa serangan Islamofobia keji ini meninggalkan rasa sakit yang luar biasa pada Kota Edmonton dan Provinsi Alberta khususnya dan pada wanita Muslim kulit hitam, mereka yang mengenakan jilbab dan Muslim lainnya yang terlihat dan rentan,” kata pengacara NCCM, Dalal Souraya.
Identitas para korban tidak dapat diungkapkan karena larangan publikasi atas perintah pengadilan.