Sisi terpilih sebagai presiden pertama kali pada 2014 dan terpilih kembali tahun lalu setelah memenangkan 97 persen suara. Dia tidak menghadapi persaingan ketat karena beberapa pesaingnya mundur atau ditangkap.
Parlemen juga didominasi oleh pendukung Sisi dan dikritik oleh oposisi sebagai perangko 'presiden'.
"Sisi adalah seorang presiden yang mengambil langkah-langkah penting politik, ekonomi, dan keamanan; dan harus diizinkan untuk melanjutkan reformasinya," kata salah satu anggota parlemen yang berkampanye untuk amandemen konstitusi, Mohammed Abu Hamed, kepada AFP, Rabu (17/4/2019).
Namun Khaled Dawoud, dari partai liberal al-Dustour, menolak argumen itu sebagai hal absurd dan mengatakan bahwa perubahan itu mewakili kekuasaan yang diincar oleh Sisi.