Tragedi mengerikan yang disebut Pembantaian Hutan Shakahola ini mendorong seruan untuk menindak dengan keras kelompok-kelompok keagamaan di negara mayoritas memeluk Kristen itu.
Pemimpin sekte Paul Mackenzie Nthenge telah ditangkap dan didakwa membunuh para pengikutnya dengan iming-imingi surga jika mereka mati dalam kondisi lapar.
Pejabat Palang Merah Kenya Hassan Musa mengatakan, pihaknya menerima laporan 311 orang hilang, termasuk 150 anak di bawah umur. Mereka yang datang tak hanya dari Kenya, tapi juga Tanzania dan Nigeria.
"Kita tak hanya bicara tentang orang-orang kebanyakan dari Kenya, tapi juga Tanzania dan Nigeria. Beberapa sudah dilaporkan hilang sejak beberapa tahun," ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki menegaskan, tak tahu pasti berapa jumlah orang yang meninggal. Sebagian besar yang sudah ditemukan tewas merupakan anak-anak. Mereka diantar oleh orang tua untuk dititipkan kepada Nthenge, ada yang sudah bertahun-tahun menetap dan tak boleh pulang.