WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memuji pertemuan langsung dengan pejabat Taliban di Doha, Qatar, pada akhir pekan dengan menyebutnya berlangsung jujur dan profesional. Ini merupakan pertemuan pertama melibatkan pejabat kedua pihak sejak AS menarik semua pasukan dari Afghanistan pada 30 Agustus lalu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menegaskan, keinginan agar pemerintahan Afghanistan diakui secara global bergantung pada sikap Taliban, bukan sekadar kata-kata atau janji.
Menurut Price pertemuan dengan Taliban fokus membahas masalah keamanan, terorisme, serta jaminan bagi penduduk lokal, warga AS, serta negara lainnya untuk bepergian secara aman di Afghanistan. Selain itu mereka membahas isu hak asasi manusia (HAM), termasuk partisipasi perempuan dalam berbagai aktivitas. Tak lupa para delegasi membahas pengiriman bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat, langsung kepada rakyat Afghanistan, tidak melalui pemerintah.
"Pertemuan tersebut berlangsung jujur dan profesional di mana delegasi AS menegaskan kembali Taliban akan dinilai berdasarkan tindakan, bukan sekadar kata-kata," kata Price, dikutip dari Reuters, Senin (11/10/2021).
Dia tidak menyebutkan apakah pertemuan itu menghasilkan kesepakatan atau tidak.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyatakan pertemuan selama 2 hari tersebut berjalan dengan baik. Dia menyambut baik tawaran bantuan kemanusiaan AS dan mengatakan pemerintah setempat akan memfasilitasi pengiriman serta bekerja sama dengan kelompok-kelompok bantuan. Namun kementerian menegaskan bantuan itu tidak boleh dikaitkan dengan politik.