WASHINGTON DC, iNews.id – Para pejabat dari Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab dilaporkan mengadakan pertemuan rahasia untuk membahas rencana masa depan Jalur Gaza setelah perang zionis dengan Hamas berakhir. Kabar itu terungkap lewat laporan media AS, Axios, dengan mengutip dua pejabat Israel pada Selasa (23/7/2024).
Dikatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung Kamis (18/7/2024) lalu di Abu Dhabi dan dipandu oleh Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed al-Nahyan. Penasihat utama Presiden AS Joe Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, dan penasihat Departemen Luar Negeri AS, Tom Sullivan, mewakili pihak Amerika. Sementara Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, memimpin tim Tel Aviv.
Adapun Utusan Khusus UEA Lana Nusseibeh telah mengumumkan rencana perdamaian yang ditawarkan UEA sehari sebelum delegasi Israel tiba di Abu Dhabi. Rencana tersebut mencakup partisipasi pasukan internasional dalam solusi perdamaian, serta menyerukan kepada Otoritas Palestina untuk melakukan reformasi yang berarti.
Israel harus memberikan kesempatan kepada Otoritas Palestina untuk berperan dalam mengatur Gaza dan menyetujui proses politik berdasarkan solusi dua negara, menurut laporan Axios. Sementara UEA dikatakan ingin terlibat dalam menyusun rencana pascaperang untuk memerintah Gaza yang tidak melibatkan Hamas.
Laporan Axios tersebut tampaknya bertolak belakang dengan sikap yang diumumkan UEA pada Mei lalu. Kala itu, UEA menolak usulan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengenai kemungkinan partisipasi Abu Dhabi dalam pemerintahan sipil Jalur Gaza pascaberakhirnya perang zionis dengan Hamas.