"Tidak bersalah atas semua hal itu, mereka mendapati dia bersalah karena mengambil foto," kata Parlatore, dikutip dari AFP, Rabu (3/7/2019).
Kasus ini menjadi semakin rumit setelah seorang saksi mengatakan dialah yang membunuh remaja militan Irak itu, bukan Gallagher.
Perwira kelas satu, Corey Scott, bersaksi dia melihat Gallagher menikam leher remaja yang sudah dalam kondisi terluka pada Mei 2017. Namun Scott yang menutup tabung pernapasan korban dengan ibu jarinya hingga menyebabkan kematian.
Scott mengatakan, dia melakukannya demi membebaskan remaja berusia 15 tahun itu dari rasa sakit akibat penyiksaan.
Namun jaksa penuntut berpendapat cerita Scott palsu atau berbohong demi melindungi Gallagher.